Episode 8 ini bener-bener bikin tegang! Persaingan antara tim Joseon dan Ming makin sengit, intrik politik makin kerasa, dan yang pasti, makanannya bikin ngiler abis! Mari kita bedah satu per satu keseruannya.
Kompetisi Dimulai: JiYoung Ketar-Ketir!
Begitu sampe di istana, no time for chill, kompetisi langsung dimulai. HeOn sempet telat dateng, tapi untungnya Sekretaris Im sigap ngasih penjelasan. Tema kompetisi kali ini diumumin dalam dua bahasa, biar semua peserta paham.
JiYoung langsung bikin galbijjim iga, tapi pergelangan tangannya yang sakit bikin HeOn khawatir. Di sisi lain, Bailong dan Weili pamer skill motong ayam yang super jago. Tapi JiYoung nyadar, the real MVP di tim Ming itu Feixiu, yang ngerendem ayamnya di garem, cuka, dan madu biar empuk. Smart move!
JiYoung berusaha fokus lagi dan mulai ngerebus dagingnya. Bailong ternyata ngamatin JiYoung dari jauh, dan keliatan agak kecewa karena udah naruh harapan tinggi sama dia. Feixiu nyangrai kacang dan ngasih tau kalo masakannya bakal siap 30 menit lagi.
Gochugaru dan Gochujang Raib! JiYoung Panik!
JiYoung tetep berusaha, tapi tiba-tiba Koki Min dateng bawa kabar buruk: gochugaru (bubuk cabe) dan gochujang (pasta cabe) ilang dari SaongWon! Padahal udah dicariin ke mana-mana. OMG, what?! JiYoung langsung panik dan ngajak timnya buat ganti menu.
Ide-ide dari koki lain pada nggak original, sampe akhirnya JiYoung kepikiran satu hidangan yang belum pernah ada di era itu. Dia minta arak beras dan anggur merah, terus bikin aroma bacon sendiri dari lemak babi. Mind blowing! Dia juga modifikasi aroma mirpoix dengan jamur Pyogo, lobak, dan labu. JiYoung gercep banget ngasih instruksi ke stafnya.
Iga ditirisin sama GilGeum, dan JiYoung bilang ke dirinya sendiri kalo ini adalah usaha terbaik yang bisa dia lakuin saat itu. Dia nyusun iganya di atas wajan, terus numis labu dan bahan lainnya di atas lemak babi. Arak dan anggur diguyur ke dalam panci, ngerebus iga dan sayuran. Terakhir, dia nambahin bumbu ikat khas Perancis yang dibikin ala Joseon. So creative!
Koki Maeng nanya nama masakannya, dan JiYoung nyusun nama jadi Beet Bourguignon Galbijim Arak Anggur. Menteri-menteri dan Koki Ming pada ngamatin masakannya. Menteri-menteri keliatan ngeremehin JiYoung. Bailong nilai ini menu yang belum pernah ada. Feixiu yakin mereka bakal menang berkat bumbu rahasia yang disiapin di kantong kecil.
Daging Bourguignon Arak Beras: Inovasi atau…?!
HeOn tetep strict, dia bilang nilai hidangan bukan cuma dari aroma, tapi dari kesempurnaan rasa. Koki Joseon kan terkenal sebagai Guksamussang, orang yang bakatnya nggak ada tandingannya di seluruh negeri. Tapi Yu Kun masih aja ngejek.
Menteri-menteri malah muji skill pisau koki Ming. Padahal koki Joseon juga nggak kalah jago dalam nyiapin garnish. Di akhir waktu, semua fokus dan kompak banget ngikutin instruksi JiYoung. Dia nyiapin puree labu, dan tiba-tiba aroma yang nyengat ngejutin seisi ruangan. Koki Eom dan yang lain yakin ini familiar, apalagi pas Feixiu nyaring minyak warna kemerahan. JiYoung dan timnya kaget dan nggak nyangka itu gochu mereka. Plot twist!
Kepanikan di kubu Joseon makin kerasa pas Koki Shim ngenalin miras yang dibawa sebagai pendamping itu Qufu Family Liquor, yang terkenal banget karena cita rasanya yang legendaris.
HeOn ngakuin skill yang dipamerin koki Ming, tapi dia nggak yakin itu hidangan yang belum pernah ada. Yu Kun nyangkal dan bilang nggak tau apa yang dikasih Feixiu, yang pasti mirasnya emang istimewa. Disiapin sama Wenli yang keturunan Konfusius. Katanya, perpaduan keduanya bakal bikin hidangan yang nggak ada duanya. Hmm, mencurigakan…
Kecurangan Terungkap: Hilangnya Gochu!
Para menteri malah muji kemampuan pisau Koki asal Ming. Padahal koki Joseon juga menampilkan yang terbaik dalam menyiapkan garnish. Di penghujung waktu, semua fokus dan sangat kompak dalam mengikuti instruksi JiYoung. Ia menyiapkan puree labu dan tiba-tiba aroma yang menyengat mengejutkan seisi ruangan. Koki Eom dan yang lain yakin ini familiar, terutama saat Feixiu menyaring minyak berwarna kemerahan. JiYoung dan yang lainnya terkejut dan merasa tidak mungkin itu gochu mereka. Kepanikan dalam kubu Joseon makin terasa ketika Koki Shim mengenali miras yang dibawa sebagai pendamping adalah Qufu Family Liquor yang termasyhur karena cita rasanya yang legendaris.
HeOn mengakui keterampilan yang ditampilkan para Koki Ming, meski Ia tak yakin itu adalah hidangan yang belum pernah ada. Yu Kun menyangkal dan mengaku tak tahu apa yang dikasih Feixiu, yang pasti mirasnya memang istimewa. Disiapkan oleh Wenli yang keturunan Konfusius. Keduanya akan menghasilkan perpaduan hidangan yang tidak ada duanya.
Para menteri malah mengelu-elukan kemampuan pisau Koki asal Ming. Padahal koki Joseon juga menampilkan yang terbaik dalam menyiapkan garnish. Di penghujung waktu, semua fokus dan sangat kompak dalam mengikuti instruksi JiYoung. Ia menyiapkan puree labu dan tiba-tiba aroma yang menyengat mengejutkan seisi ruangan. Koki Eom dan yang lain yakin ini familiar, terutama saat Feixiu menyaring minyak berwarna kemerahan. JiYoung dan yang lainnya terkejut dan merasa tidak mungkin itu gochu mereka. Kepanikan dalam kubu Joseon makin terasa ketika Koki Shim mengenali miras yang dibawa sebagai pendamping adalah Qufu Family Liquor yang termasyhur karena cita rasanya yang legendaris.
HeOn mengakui keterampilan yang ditampilkan para Koki Ming, meski Ia tak yakin itu adalah hidangan yang belum pernah ada. Yu Kun menyangkal dan mengaku tak tahu apa yang dikasih Feixiu, yang pasti mirasnya memang istimewa. Disiapkan oleh Wenli yang keturunan Konfusius. Keduanya akan menghasilkan perpaduan hidangan yang tidak ada duanya.
Koki Eom membantu JiYoung mengangkat rebusan iga dan JiYoung menuangkannya anggur merah ke atas wajan yang panas. Kobaran api alias flambe segera terbentuk. Para menteri dan HeOn terpesona. Feixiu pun membalas dengan trik yang sama di tulisannya.
JiYoung menyusun piring dengan sentuhan diatas beef bourguingnon ditaburkan berondong beras agar ada tekstur renyah lalu ditambahkan puree labu kuning terakhir garnish dedaunan wangi dan bunga yang bisa dimakan.
Sementara Feixiu menciptakan garnish dari mentimun yang disusun menyerupai bunga. Ayamnya ditata rapi dibagian tengah.
Setelah waktu habis, tibalah saatnya mencicipi. HeOn dan Yu Kun yang akan memberi nilai atas masakan yang lainnya diatas gulungan kertas. Para menteri kedua negara juga diberikan kesempatan mencoba menu hidangan.
Pertama adalah giliran menu Joseon yang dicicipi. HeOn dan Yu Kun mencoba berbarengan dan lagi-lagi visualisasinya luar biasa, seolah-olah mereka sedang mengunjungi taman yang indah, lengkap dengan kupu-kupu yang berterbangan. JeOn memuji kelembutannya. JiYoung menjelaskan nama dan cara memasaknya. Yu Kun memuji daging uang lumer dan aroma segar dari daging sampai ke tulangnya. HeOn membenarkan, tapi rasa anggurnya tak menimbulkan aftertaste minuman keras. JiYoung kembali menjelaskan bahwa alkoholnya telah menguap saat dimasak terutama karena proses flambe. Ia susah payah mencari padanan kata yang bisa dimengerti orang di era ini. Hoahaha.
Pangeran Jesan dan para penasihat kerajaan juga terlihat memuji dan antusias. Yu Kun setuju tetapi menurutnya ini bukan hidangan yang belum pernah dilihat, hanya berupa galbijim.
JiYoung mendesah, hidangan ini belum ada di era ini, baru akan muncul berapa abad berikutnya. Terlebih di Perancis yang merupakan negara asalnya, hidangan ini biasa dibuatkan ibu buat anaknya, sesuatu yang tak akan dirasakannya karena ibunya sudah tiada. HeOn terlihat sendu mendengar penuturan JiYoung tetapi Ia tersenyum suportif sementara Yu Kun hanya mengangguk menyebalkan.
Giliran Feixiu memperkenalkan bidangnya, Gyejeong (ayam Kungpao yang dikenali JiYoung baru diperkenalkan pada zaman Dinasti Qing, yang mana baru berkuasa setelah zaman Dinasti Ming). HeOn dan Yu Kun mengendus dan keduanya setelah itu langsung terlempar ke kawah gunung berapi. Rasanya pedas manis ditambah kacang yang gurih. Semua yang ikut mencicipi merasa kepedasan. Feixiu memberitahu ada saus rahasia yang membuat Yu Kun ketagihan.
Miras turun temurun menjadi penyeimbang. HeOn bertanya bagaimana ini menjadi makanan baru, sementara di Joseon sudah ada menu sejenis sejak lama. Menurut koki wanita itu, letak perbedaannya ada di minyak merah bernama Layu yang belum pernah ada. Yu Kun memuji Feixiu sebagai penemuan terbaru. JiYoung yakin itu adalah gochu alias cabe mereka yang hilang
Yu Kun tetap tak percaya masakan Joseon belum pernah ada, jadi Ia meminta maaf tak bisa memberi nilai tinggi. HeOn pun berpendapat sama karena kemiripan masakan Ming dengan tumisan ayam khas Joseon. Saat penilaian diberikan, sekretaris Im menerima gulungan dan membocorkan nilai yang diberikan kepada HeOn dengan kode jarinya, hanya empat poin.
Sebelum gulungan nilai diumumkan, JiYoung mencegah dan meminta izin mencicipi hidangan Ming. Idenya ditolak Yu Kun yang curiga dengan niatnya. JiYoung memuji kemampuan Feixiu tapi ada hal yang ingin dipastikannya sendiri. Sekretaris Im berupaya mencegah JiYoung, tetapi JiYoung berkeras dan akhirnya Yu Kun mengizinkannya. Tidak ada yang bergerak sampai Bailong yang menyerahkan piring pada JiYoung.
Feixiu dan Yu Kun marah. Tapi Bailong beralasan justru para Koki Ming akan jadi bahan ejekan jika tak mengizinkan. Alhasil Yu Kun menurut, apalagi setelah HetOm memerintahkannya tetap duduk dan menerima ide Bailong untuk saling mencoba makanan.
Setelah menyumpit untuk pertama kalinya dalam hati Bailong memuji keseimbangan dan kesempurnaan hidangan JiYoung. Di lain pihak, JiYoung yakin minyak Layu berasal dari gochu. Ia langsung bertanya dari mana sumber bahan membuatnya. Apakah mereka membawanya dari Ming. Bailong memanggil Feixiu dan bertanya bagaimana cara memperolehnya. Sang keponakan bilang Ia dapat dengan cara yang sah di Joseon.
JiYoung bilang tim dapur istana lah yang membersihkan dan menjemurnya dengan susah payah. Kemudian bahan penting tersebut hilang. HeOn yang pernah diberitahu JiYoung saat ke kota sangat marah karena koki Ming justru memanfaatkan bahan rahasia JiYoung.
Yu Kun buru-buru mau mengumumkan hasilnya tetapi HeOn beranggapan bagi Koki bahan ibarat kuas bagi cendikiawan dan pedang bagi para pendekar, jadi ini tak dapat dibiarkan.
Bailong meminta penjelasan. Feixiu tak mencurinya hanya dibarter dengan merica Sichuan. Bailong marah karena Feixiu sudah tahu ini adalah bumbu yang akan dipakai pihak Joseon, menurutnya ini adalah tindakan tercela bagi seorang koki. Kecurangannya ini menodai kompetisi dan nama Bangsa Ming. Karena Feixiu bersalah, Bailong mengakui kemenangan Joseon dalam babak ini dihadapan Heon dan Yu Kun.
Jelas Yu Kun marah tapi HeOn menegaskan sehebat apapun koki haruslah mengutamakan rasa kemanusiaan. JiYoung yang menyaksikan semuanya merasa berterima kasih pada Bailong tapi Ia pun bersalah karena tak menjaga bahannya dengan baik. Bailong tetap teguh pendirian dan berlalu, tapi Feixiu masih ngotot tak kalah atau bersalah. Ia membuktikan bahwa Ia memperoleh bahan dengan sah dari Saongwon. JiYoung masih merasa mustahil, tapi Feixiu langsung menunjuk Pangeran Jesan.
Sang Pangeran Agung masih sempat pura-pura bodoh saat HeOn menanyai kebenarannya. Ia tertawa dramatis, Ia bilang tak butuh izin sebagai ketua Saongwon saat bahan yang diterima akan digunakan di dapur istana dan yang bisa disimpan hanya berdasarkan persetujuannya. Jadi Ia membuang cabe karena sebagai racun, ia takut HeOn atau anggota kerajaan lain terganggu kesehatannya. Bisa dibilang Ia memberikannya, karena mengizinkan Feixiu mengambil sendiri. Ia malah mengashlight JiYoung yang tak mengabarinya tentang hal ini (sambil beraigoo dan mendecakkan lidah pula. Ya ampun nyebelinnya). Jiyoung sampai tak mampu berkata-kata.
Para menteri dan HeOn pun tercengang. Hanya Yu Kun yang masih menegaskan nilai harus diumumkan. Bailong kembali memarahi ponakannya karena tak merasa bersalah sedikitpun. Menurutnya sang ponakan belum layak mengakui diri sebagai master Koki. JiYoung pun mengaku bersalah karna gagal mengamankan bahan karena tak tahu cara kerja di sini. Bailong berterima kasih tapi tetap merasa kalah.
HeOn menengahi dan menilai keduanya ada benarnya. Penasihat pun setuju tapi bahkan Pangeran Jesan tanpa tahu malu masih minta nilai diumumkan. HeOn meminta agar babak ini dianggap seri. Sebagai gantinya, jika sampai babak ketiga hasilnya seri maka Ming akan menang. Yu Kun akhirnya setuju.
Lomba babak berikutnya akan diadakan keesokan harinya dan sebelum keluar ruangan Pangeran Jesan sempat melirik JiYoung. Feixiu akhirnya meminta maaf. Ia belajar bagaimana pola pikir koki dan berterima kasih. JiYoung juga berterimakasih karena telah belajar untuk lebih menjaga bahannya. Menurut Feixiu besok JiYoung akan belajar lebih banyak karena akan melawan sang Paman, Bailong. JiYoung dengan percaya diri bilang tak ada lagi yang perlu dipelajari nya karena besok toh Ia akan menang.
Padahal setelahnya, Ia merengek frustasi di ruang rapat dapur istana. Semua koki kesal akibat ulah Pangeran Jesan. Mereka sudah mati-matian menyiapkan cabe. Mereka juga panik karena ketentuan baru yang diungkap HeOn. GilGeum tetap optimis, minimal mereka tak kalah. JiYoung menjelaskan perubahan rencana, mereka akan membuat Bebek Peking yang konon pernah meredakan ketegangan US-China saat era perang dingin (1970an). Di era ini makanan ini adalah makanan khas Istana Ming, sebagai bebek panggang tapi tekstur kulitnya renyah. Ia yakin bisa mempesona Yu Kun yang orang dekat kekaisaran Ming. Ia mengajari teknik memanggang gantung
Di tempat koki Ming, Bailong dan Weili akhirnya sadar mereka terlalu meremehkan JiYoung. Besok harus jadi kemenangan mereka. Ada bahan rahasia yang masih ditutupi kain.
Para menteri dan penasihat berjalan pulang sambil melihat bulan. Sekretaris Im memanggil Pangeran Jesan keruangan HeOn. Ia sedang dalam mode tiran dan murka pada sang Paman. Terpaksa dengan air mata buaya dia memohon dan masih mencari pembenaran tindakannya dengan alasan demi kesehatan anggota kerajaan. Sekretaris Im segera diperintahkan mengambil sisa bubuk cabe yang disimpan dan dikembalikan pada JiYoung.
Berita penilaian seri dan pengubahan syarat membuat cemas Ibu Suri Agung. Informasi tentang cabe yang dibuang Pangeran Jesan membuatnya dan para selir sangat curiga. Di kediaman Selir Kang, Koki Maeng mengabarkan informasi yang sama. Selir Kang kembali mengancamnya dengan keberadaan Ibunya di kota lain agar Koki Maeng mau memanfaatkan arsenik yang diserahkannya dulu.
Putaran kedua dimulai dengan tema saling memasak hidangan dari sama lain. Setelah saling memberi hormat kedua tim langsung bergegas untuk kebolehan.
JiYoung dan GilGeum mencium aroma yang sangat wangi saat tim Ming membuka Bunga Teratai Emas yang mereka bawa (Koki Maeng malah menegur mereka, bukan saatnya mengagumi musuh Hoahaha). HeOn pun memuji ukuran dan kecerahan warna bunganya. Yu Kun menyebut nama lainnya adalah teratai Kaisar.
JiYoung menyiapkan bebek panggangnya yang digantung dalam kendi tanah liat besar. Yu Kun mengenalinya sebagai bebek panggang ibukota Utara (Peking) yang terkenal tingkat kesulitannya sehingga tak sembarang koki berani membuatnya. HeOn yakin dengan keahlian JiYoung yang tak akan menyajikan menu biasa, meski Yu Kun meragukan ketepatan rasanya.
Koki Maeng dan Eom cemas daging bebeknya jadi alot tapi JiYoung menjelaskan proses ini justru akan mengeluarkan seluruh lemak bebek sehingga kulitnya jadi garing. Ia memerintahkan koki Maeng memotong bahan sayuran dan Koki Eom melanjutkan bagiannya.
Di kubu Ming, daun bunga teratai di potong dan dijadikan pembungkus. Sementara bumbu ditumis dan umbi /akar teratai dibersihkan lalu dipotong sedemikian rupa.
JiYoung dan Koki Eom mengangkat bebek dan menyiraminya dengan minyak. Kulitnya jadi keras dan renyah, sayang tiba-tiba tangan JiYoung yang terluka menghalanginya jadi Koki Eom mengambil alih. Koki Maeng dibawah tekanan dayang jahat Selir Kang akhirnya melukai telapak tangganya sendiri agar tak harus melanjutkan posisinya. Kepanikan melanda tim Joseon, JiYoung mencoba tapi tangannya belum bisa memegang pisau dengan baik. Yu Kun mengejeknya tapi HeOn tetap yakin. GilGeum meminta smuanya untuk percaya padanya setelah semua koki lain gagal membuat potongan yang dibutuhkan. Ia teringat semua pelajaran yang diterimanya dari Koki Maeng selama beberapa hari ini. Rupanya Koki Maeng melihat bakat gadis itu dan melatih fokusnya. Akhirnya hasilnya bagus dan JiYoung memberi kode jempol pada Koki Maeng. Ternyata beberapa hari lalu mereka sudah ada pembicaraan dan JiYoung menyimpulkan Selir Kang lah yang menginginkan kekalahannya. Untunglah meski menyangkal keras, moral kompas Koki Maeng tetapi mengutamakan negaranya.
JiYoung tetap yakin dengan masakannya dan membuat bebek Peking dengan gaya baru ala gastronomi molekular. Ia menambahkan irisan mentimun dan daun bawang lalu digulung dengan kulit bebek Peking dan dipotong tipis. Platingnya dihias mousse taro dan saus majiang yang dibuat bak bunga. Hasilnya empat irisan Bebek Peking gulung yang menawan.
Bailong dari Ming membuat campuran nasi gingko dan labu yang dibungkus daun teratai. Kemudian dikukus dan disajikan diatas piring dengan garnish akar teratai lima warna dan lobak segar.
Hidangan Bailong membuat HeOn, Yu Kun dan para penasihat terbawa ke suasana yang menenangkan ibarat sedang berada di kuil yang tenang. Bermeditasi menghadap kolam teratai dengan dentingan angin. Rasanya sedap dan elegan. Yu Kun menilai ini rasa otentik Joseon. HeOn bertanya apa saja bahan akar teratai lima warna ini.
Bailong menjawab itu adalah hidangan kuil berbagai sayuran Joseon dimasak dalam daun teratai emas. Kuning dari kaca piring melambangkan kebenaran, hijau dari daun mulberry uang yang melambangkan kesopanan, hitam dari kecap asin yang melambangkan kebijaksanaan, cuka memberi warna putih yang menyiratkan ketulusan.
Yu Kun bertanya bagaimana Bailong bisa memasak menu kuil Joseon. Ia menuturkan sejarah hidupnya yang pernah jatuh pingsan dihadapan kuil Joseon akibat terlalu berambisi menemukan rasa terbaik untuk ditaklukan. Biksu yang merawatnya memberi sup mallow yang ringan untuk diminum. Rasa terenak yang pernah dirasakannya jadi Ia minta diajari caranya kemudian berkeliling ke banyak kuil untuk belajar selama lima tahun, jadi Ia bisa bicara bahasa Joseon. Bailong bilang Ia tak pernah menyembunyikan dan Yu Kun pun tak pernah bertanya. Ia sangat terkesan dengan nasinya yang lekat dan harmoni rasa dengan aroma akar teratai membuatnya terpesona.
JiYoung khawatir dengan kisah yang menyentuh hati ini. Ia berterimakasih insiden cabe selesai berkat kebesaran jiwa Bailong tapi Ia tetap tak akan kalah. Ia menjelaskan soal bebek Peking. Ada irisan kulit bebek renyah yang ditaburi gula dan gulungan bisa dicocol ke maijang (saus wijen).
Yu Kun tetap menyepelekan Ji Young tapi koki Eom membisikan artinya. HeOn mencoba sepotong setelah menyocolnya ke saus dan dari kriuk renyahnya langsung membawanya seolah menari seirama adu pedang antara dua prajurit wanita Ming. Yu Kun sampai meneteskan air mata.
Ia sepakat rasa renyah yang murni dengan kadar lemak yang tepat dengan aftertaste yang baru dicobanya ini, bukan sekedar gula biasa. Yu Kun yakin ini bukan bebek Peking yang biasa dimakan di istana karena tanpa bau amis dan tajam. Hidangan ini rasa terenak di negeri ini ujar keduanya bersamaan.
JiYoung menambahkan rasa labu ke dalam kulitnya. Bebeknya bisa selembut ini bukti JiYoung punya keahlian bagaikan Gwinyeo. Pujian dari HeOn yang diterimanya dengan hormat dan tersenyum lebar.
Penilaian akan diumumkan dengan clifhanger yang bikin penasaran. Karena upaya Sekretaris Im mengintip nilai bisa dicegah penerjemah Yu Kun.
Review: Bikin Ngiler dan Penasaran!
Episode ini bener-bener master chef ala Joseon, deh! CGI-nya keren banget, bikin kita seolah-olah bisa ngerasain makanannya. Akting para aktor juga juara, apalagi ChaeMin, ekspresinya pas lagi ngunyah bikin ngakak!
Tetep aneh sih, HeOn masih aja nggak nyadar sama niat jahat Pangeran Jesan yang terang-terangan bikin cabe Joseon pindah tangan ke Feixiu. Untungnya ada Bailong yang bijaksana dan punya integritas tinggi. Mungkin juga karena dia pernah ditolong biksu di kuil Joseon.
HeOn bener-bener percaya sama kemampuan JiYoung, begitu juga duo pejabat Im yang keliatannya loyal banget sama JiYoung. Jadi makin penasaran sama kelanjutan ceritanya! Overall, episode ini worth it banget buat ditonton!