Bon Appetit, Your Majesty Episode 6: Cinta Bersemi di Tengah Kompetisi Kuliner!

Bon Appetit, Your Majesty Episode 6: Cinta Bersemi di Tengah Kompetisi Kuliner!

Jatuh ke Pelukan, Jatuh Cinta Beneran?

Episode 6 dibuka dengan adegan awkward abis! Ji-young nyungsep ke pelukan Yi Heon di rumah kaca, tepat setelah kissing scene gak sengaja di episode sebelumnya. Mereka saling tatap-tatapan canggung gitu deh. Heon yang salting malah nyalahin Ji-young, tapi begitu lihat tangan Ji-young luka, langsung deh perhatian, ditiup-tiup lagi lukanya. Duh, raja tiran udah bucin nih kayaknya! Ji-young yang masih kesel soal ciuman itu, pura-pura cuek aja.

Mangunrok Raib, Ji-young Panik!

Pas ngecek tas, Ji-young langsung shock! Mangunrok, buku yang jadi kunci buat balik ke masa depan, ilang! Dia panik banget, soalnya itu satu-satunya cara dia bisa time travel. Heon merhatiin banget setiap Ji-young ngomong soal "kembali ke masa depan". Wah, dia mulai curiga nih kayaknya.

Sekretaris Im Jadi Tersangka?

Bon Appetit, Your Majesty Episode 6: Cinta Bersemi di Tengah Kompetisi Kuliner!

Sekretaris Im ditanyain, soalnya dia yang nemuin Mangunrok sehari setelah dibuang ke jurang. Dia bersumpah gak bohong, bukunya emang udah gak ada dari awal. Ji-young masih kesel, semua barangnya ada, tapi Mangunrok doang yang ilang. Heon minta dia mikir lagi, apa untungnya Sekretaris Im nyimpen buku itu. Heon janji bakal nyari buku itu di hutan, lengkap sama sayembara. Hmm, semoga ketemu ya!

Ji-young Mabuk, Curhat Soal Mangunrok!

Di dapur istana, Koki Eom pamerin miras buatannya. Semua pada minum, tapi diem-diem pas Kepala Koki Istana dateng. Ji-young awalnya nakut-nakutin mereka, eh malah ikutan mabuk! Sambil diiringi ritme yang dibuat para koki, dia nge-rap soal kehilangan Mangunrok ala lagu modern, lengkap sama joged-jogednya. Kocak abis!

Sajian 6: Makaron Wijen Hitam

JiYoung terbangun dan hari sudah malam. GilGeum menenangkannya, dan Koki Eom sudah memasak makan malam. GilGeum memparodikan tangisan JiYoung dan JiYoung kembali bersedih setelah GilGeum mengingatkan janji HeOn yang akan mencarikannya. JiYoung heran, dia bahkan bercerita sejauh itu dan kata GilGeum ini sudah untuk yang ke-35 kalinya Hoahaha.

HeOn memandangi langit mengenang perkataan JiYoung yang ingin pulang ke masa depan. Para Kasim dan dayang hanya bisa menatapnya sendu dari belakang.

Utusan Ming Datang, Tantangan Dimulai!

Besok paginya, Heon dapet kabar kalo utusan Ming gak mau makan hidangan yang udah disiapin. Dia nyimpulin kalo Yu Kun dateng karena Joseon gak ngirimin ginseng. Para menteri nyaranin buat nyiapin hidangan yang sesuai selera utusan, tapi Heon santai aja, bilang biarin aja mereka kelaperan. Semua pada kaget, takut utusan Ming bakal minta upeti lebih banyak lagi. Heon tegas, apapun rencana Ming, mereka gak boleh ngikutin ritmenya dan gak boleh kalah.

Sekretaris Im menenangkan para menteri dan penasihat dengan mengajak lebih baik mereka menyiapkan penyambutan dengan baik sesuai protokol standar istana

Kasim Yoon memberikan informasi ini pada dapur istana. Mereka harus menyiapkan sajian dengan cermat. JiYoung jadi paham bahwa Yu Kun adalah Kasim yang membesarkan kaisar dan telah mencicipi masakan lezat dari seluruh dunia. Jadi Ia akan menyajikan sesuatu yang belum pernah dicobanya.

Kenalan Sama Trio Koki Ming yang Jagoan!

Para koki masih khawatir karena selain sang kepala utusan mudah marah, ketiga koki Ming telah mengalahkan koki Joseon disepanjang kota yang mereka lewati dalam perjalanan menuju istana. Penjelasan dari Koki Maeng dan Koki Eom paralel dengan perkenalan para Utusan dengan sang Tiran.

  1. Tang Bailong: Ketua koki berambut putih panjang keperakan. Keturunan terakhir Klan Sichuan Tang, ahli beladiri yang jago masak menu Sichuan. Dia keliling Cina buat ngalahin koki penginapan satu per satu, terus ngambil papan nama penginapannya kalo kalah. Gokil!
  2. Ya Feixiu: Cewek cantik keponakan Tang Bailong, ahli fusion food yang maduin menu Sichuan sama menu lain dari seluruh dunia. (Ji-young komen, berarti dia penemu makanan!). Keren!
  3. Kong Weili: Koki keturunan Konfusius yang ahli menu ala Shandong dan empat makanan besar lain di Cina. Masaknya setajam pisaunya, KungFu-nya juga jago. Wah, lengkap banget!

JiYoung mengakui Ia tertarik meski para Koki masih nampak kena mental duluan. Lalu Ia mengutip pepatah lama bahwa "Tak Semua yang berkilau itu emas".

Meski pihak Ming sudah mengetahui kabar kehebatan koki Gwinyeo, HeOn tetap percaya diri dengan Kepala Kokinya dan cita rasa Joseon yang autentik akan disajikan kepada para utusan.

Heon Murka, Ji-young Punya Ide!

Di Balairung istananya, HeOn murka melihat permintaan utusan yang meminta 50 wanita persembahan dan ginseng dua kali lipat. Ia curiga apakah ini benar-benar Kaisar Ming sendiri yang memutuskan, mengingat terakhir kali Ia sudah sepakat tidak ada lagi wanita persembahan. Apalagi ketika penawaran dari Ming tetap sama dengan sebelumnya. Ketegangan tak elakan terjadi.

Bon Appetit, Your Majesty Episode 6: Cinta Bersemi di Tengah Kompetisi Kuliner!

Di dapur istana, JiYoung memperkenalkan mentega pada para koki istana. Ia menjelaskan cara pembuatannya dan Koki Maeng mengenalinya sebagai Suyu yang di zaman itu lazim ditambahkan dalam teh gojiberi. Ia pun mengapresiasi GilGeum yang dapat mendeskripsikan aromanya dengan tepat. Sebagai kudapan Ia akan membuat sesuatu yang manis untuk mengatasi kelelahan para utusan.

JiYoung tiba saat puncak ketegangan antara HeOn dan para utusan, dengan percaya diri Ia menjelaskan pada Yu Kun mengenai makaron yang terlihat sangat menggugah selera. Menurut JiYoung makanan ini biasa dijadikan kudapan di negara barat karena bisa menceriakan mood.

Keping luarnya terbuat dari wijen hitam dan tepung dari kacang almond, mentega, putih telur dan susu yang diaduk menjadi satu. Di beri cita rasa khas Joseon yaitu wijen hitam, mugwort, kacapiring dan lainnya. Sementara Krimnya terbuat dari mentega, gula dan wijen hitam.

Para Koki utusan mencoba terlebih dahulu dan terkena efek macaroon-disco Hoahaha. JiYoung dan sang tiran sempat bertukar pandang penuh arti. Yu Kun pun mencobanya dan reaksinya sama dengan HeOn yang sampai mendesah keenakan. Mau tak mau sang kepala utusan memuji masakan JiYoung.

Karena ingin menunjukkan cita rasa Ming, Ia menantang JiYoung berkompetisi melawan koki yang dibawanya. HeOn langsung paham niat Ming. Sayang Ia gagal memahami gelengan JiYoung yang berfikir tak akan menang melawan kuliner China yang sangat beragam. Ketika JiYoung memberi kode dengan tangannya, lagi-lagi Heon gagal paham. Hoahaha.

Yu Kun memutuskan bahwa Ia dan HeOn yang akan jadi jurinya. Jika masih seri, maka akan didatangkan satu juri yang terpercaya dalam mengambil keputusan akhir.

Ji-young Protes, Heon Membujuk!

JiYoung mengomeli Heon yang seharusnya menyelesaikan urusan politik secara diplomasi saja. HeOn beragumen bertukar makanan dan budaya juga bagian dari diplomasi yang penuh damai. JiYoung masih tak puas karena mereka tak ada persiapan, berbeda dengan tim lawan yang sangat siap, jadi dia minta dibatalkan saja. HeOn membujuknya agar melakukannya demi dirinya dan rakyat Joseon. Tapi JiYoung tetap merasa beban ini terlalu berat, kalau menolak, apalagi jika kalah Ia akan dihukum mati sebagai bentuk pengkhianatan.

HeOn malah mencontohkan Koki wanita legendaris. Filosofi beliau adalah tak menyalakan kurangnya waktu tetapi memilih bahan yang terbaik untuk menciptakan hidangan yang lezat. Terakhir HeOn berjanji akan menemukan Mangunrok untuknya, dengan catatan Ia hanya berjanji menemukan buku tersebut dan tidak pernah mengizinkan JiYoung pergi. "Menanglah" doa HeOn dalam hati.

Ibu Suri Agung yang mendapat informasi tentang tantangan ini juga meragukan kemenangan JiYoung. Untuk berjaga-jaga karena kedekatannya, Ia mengirimkan surat pada Kaisar Ming.

Pangeran Jesan Berkhianat?

Di ruangan Pangeran Jesan, berdua dengan Selir Kang Mok Ju, ikut kena macaron-disco. Namun gara-gara sang Pangeran heboh memuji, Selir Kang langsung Ilfeel dan bilang ini terlalu manis. Ia khawatir JiYoung bakal kalah, jadi sebaiknya ganti koki lain saja. Pangeran Jesan marah dan memintanya menuruti kata-katanya sebelum tujuan mereka tercapai. Ia menjelaskan rencananya, bahwa kekalahan akan membuat HeOn dipermalukan dan Yu Kun memenangkan hal memanen gingseng Joseon. Sebagai imbalan Ming akan membantu kudeta terhadap HeOn.

Pangeran Jesan rupanya mengirim utusan dengan sogokan kepada Yu Kun. Ia mengajak bekerjasama menggulingkan HeOn yang sering mengamuk dan membahayakan istana. Sebagai penawaran para koki utusan Ming akan memenangkan kompetisi. Sebagai gantinya mereka harus menaikan taruhan meminta wanita persembahan dua kali lipat dan hak memanen seluruh gingseng. Awalnya Yu Kun menolak karena yakin dengan kemenangan para kokinya tetapi utusan Pangeran Jesan mengancamnya dengan buku catatan upeti yang diterima Yu Kun selama ini.

Saat membakar buku catatan tersebut, Yu Kun memanggil para Kokinya. Ia berpesan agar mereka menganggap serius kompetisi karena taruhannya adalah martabat mereka. Yu Feixiu menawarkan diri untuk menantang para Koki Joseon dan di setujui. Pada saat yang sama Ia mengejar mata-mata yang ternyata GongGil. GongGil segera melaporkan pada HeOn kedatangan menteri penasehat kanan.

Penasihat Kanan juga segera melaporkan pada Pangeran Jesan yang berfilosofi mereka harus mengorbankan sesuatu demi kemajuan bangsa. Kompetisi harus menjadi titik balik, apapun yang terjadi mereka tak boleh melihat ke belakang.

Selir Kang memanggil koki Maeng dan mempertanyakan penggunaan arsenik yang diberikannya. Koki Maeng berdalih dapur istana sangat sibuk. Selir Kang memerintahkan Koki Maeng agar memastikan kekalahan Joseon.

Senjata Rahasia: Pasta Cabai!

Di dapur istana JiYoung sedang memetik cabe dengan para koki lainnya. Ia menjelaskan ini akan di keringkan lalu ditumbuk dan dibuat pasta (Jang) sebagai senjata rahasia saat kompetisi. Koki Maeng dan koki lainnya yang ikutan mencoba mengigit seperti JiYoung langsung kepedasan sampai wajahnya memerah Hoahaha.

Tiba-tiba Kasim Yoon datang dan berujar HeOn memanggilnya ke ruangannya. Di hadapan HeOn, JiYoung mohon izin keluar istana (diberikan plakat perjalanan). HeOn tampak enggan, meski alasannya untuk pergi ke penggilingan, menumbuk bumbu baru yang akan digunakan di kompetisi.

Kencan di Pasar, Cinta Bersemi!

HeOn malah hendak ikut tapi JiYoung keheranan kenapa seorang raja perlu ikut serta untuk urusan begini saja. HeOn beralasan demi bumbu kompetisi yang taruhannya bangsa berarti ini urusannya juga.

JiYoung malah dimarahi saat bilang Ia akan pergi dengan seragam Kepala Koki Istana. HeOn memintanya ganti pakaian, tapi JiYoung hanya punya satu yang dari GilGeum.

HeOn meminta ChangSeon menyiapkan bermacam warna dan gaya hanbok lengkap dengan hiasan rambut dan sebagainya. Awalnya tak satupun yang sesuai mood raja, hingga satu pakaian akhirnya membuatnya cukup terpukau.

Akhirnya mereka pergi ditemani Komandan Umrimwi. Atmosfernya indah dengan guguran kelopak bunga. JiYoung terpesona dengan aneka kudapan tradisional, payung kertas terutama bandul hiasan hanbok yang mirip dengan yang terpasang di Mangunrok. Setibanya di penggilingan, Ia menerima sejumlah uang dari HeOn. Meski awalnya Ia menolak, HeOn memaksanya. JiYoung ternyata memang membutuhkan uang lebih.

HeOn yang berjalan berdua komandan Umrimwi memborong kain, hiasan, dan bermacam-macam benda lain sampai JiYoung yang sudah kembali ke tempat yang dijanjikan kebingungan. Ia pun pergi sebentar dan giliran HeOn yang jadi menunggu.

Mendadak gulungan awan hitam datang menurunkan hujan panas. Paralel dengan GilGeum yang buru-buru membawa masuk cabe yang sedang dijemur. Yu Feixiu datang ke dapur istana. Ia mencicipi cabe dan GilGeum segera berlari memanggil Koki Eom dan Koki Maeng. Yu Feixiu mengikuti ke dalam dan menghina hasil potongan Koki Min. Penerjemah berusaha menutupi hal ini, tapi Koki Eom yang pernah belajar di Cina paham bahasanya.

Koki Shim dan Min yang tak terima malah mengusulkan lomba memotong daun bawang. Yu Feixiu malah menghina dengan mengutip istilah tong kosong nyaring bunyinya. Koki Min yakin Ia bisa menyelesaikannya, sementara Koki Maeng segera memberi petunjuk agar potongannya seragam meski mengejar kecepatan.

Kembali ke pasar, Pelangi bahkan muncul setelah hujan. Setelah komandan Umrimwi pamit mencari JiYoung sekali lagi, HeOn melihatnya datang di kejauhan. Ia begitu terpesona dengan senyuman JiYoung yang berlari ke arahnya. JiYoung membeli bunga Iris yang bisa membantu menenangkan pikiran. Mendadak ada seorang pria mendorong gerobak dan upaya HeOn menarik JiYoung mengagetkannya dan membuat semua bunga terlempar jatuh ke tanah berlumpur. Suasana sempat seolah membeku, saat JiYoung tersadar di dalam pelukan HeOn dan saling menatap.

HeOn berjanji akan membelikannya bunga yang lebih bagus karena mereka harus segera pulang. tapi JiYoung malah berlutut memunguti sambil membersihkannya. Ia bilang, bunga tersebut dibeli sebagai hadiah untuk HeOn karna bagus ditaruh di kamarnya. HeOn tersenyum karena meski kompetisi sudah dekat, JiYoung masih sempat memikirkannya. Ia bahkan memberi kode pada komandan Umrimwi agar menjauh.

JiYoung melihat ada noda lumpur di wajah HeOn dan mencoba membersihkannya. Malah noda lumpurnya jadi makin banyak. HeOn pun membalas perbuatannya. Mereka saling tertawa dan mengejar.

Malamnya saat kembali ke istana HeOn bilang JiYoung makin jelek karena wajahnya belepotan. JiYoung meminta maaf tapi mengejek balik HeOn yang sama saja. HeOn malah tertawa, kali ini Ia memaafkan kekurangajaran JiYoung karena telah memberinya hadiah. JiYoung masih khawatir dengan HeOn keluar istana selama ini. HeOn bilang kompetisi sangat penting, apakah JiYoung yakin bisa menang dengan cabe. JiYoung bilang setidaknya dia mencoba dengan sesuatu yang mencolok. Ia mengingatkan HeOn Bibimbap yang dimakan bersama di rumah GilGeum. HeOn mengingatnya sebagai sesuatu yang membuatnya nangis Hoahaha

Sebelum berpisah, HeOn meminta JiYoung mengulurkan tangannya dan Ia menyelipkan ornamen giok bermotif kupu-kupu mirip yang di pasang di Mangunrok. Komandan Umrimwi menyerahkan hadiah dari HeOn sementara JiYoung bingung bagaimana membawa semuanya kedalam. Hadiah tersebut memotivasi JiYoung untuk menang dan segera menuju dapur istana setelah berganti pakaian

Ia bertabrakan dengan Yu Feixiu di gerbang dapur, keduanya sempat saling sinis. JiYoung kaget melihat kondisi dapur yang isinya orang-orang yang lesu. GilGeum segera melaporkan kejadian Yu Feixiu Vs. Koki Min dan hasilnya semua Koki kalah termasuk Koki Maeng.

JiYoung marah karna Koki Ming itu berani masuk ke dapur Istana tanpa rasa hormat sedikitpun. Dari potongannya Ia bisa menilai karakter Yu Feixiu. Kemudian dengan bersemangat, Ia membakar api perjuangan dari para Koki. Awalnya mereka hanya terdiam, tapi Koki Eom menyahut antusias, disusul Koki Shim dan pada akhirnya seluruh dapur meneriakkan yel yel demi kemenangan Dapur Istana. (Meski awalnya semua pada bingung dengan jargon Hwaiting yang diteriakkan JiYoung Hoahaha).

Di kamarnya, Yu Kun menerima laporan bumbu istimewa Joseon yang diselundupkan Yu Feixiu, kemudian yang dinilai oleh para koki lain.

Paginya, pembahasan tentang kompetisi dilaksanakan, para menteri pesimis dan masih berharap pada rencana surat Ibu Suri Agung. Tapi duo pejabat Im nampak yakin pada JiYoung.

Setelahnya Yu Kun dan HeOn menggambar kaligrafi diatas bilah bambu. Masing-masing anggota utusan akan mengambil sebilah bambu dan dua kata terpilih akan dipadukan sebagai tema menu masakan .

HeOn dan Yu Kun mengambil kata "Mu" yang berarti tidak ada dan "Yuk" daging. HeOn menafsirkannya sebagai hidangan daging yang belum pernah ada atau dilihat dunia.

Yang kedua menteri penasihat sudah berdiri hendak mengambil bilah bambu tapi HeOn meminta JiYoung yang mengambilnya. Terpilih kata "ji" mengetahui dan "Yeok" berubah dari Bailong. Yu Kun minta ditukar karena tak masuk akal. Tapi HeOn mengusulkan sebagai bentuk diplomasi, mereka akan bertukar masakan dan bertukar budaya. Koki Joseon akan memasak menu Ming begitu pula sebaliknya. JiYoung heran akan kepercayaan diri Yu Kun terhadap para Koki yang diajaknya.

Yang ketiga, HeOn meminta pamannya yang mencabut dan Kong Welii dari pihak lawan. Hasilnya kata yang mewakili sup ginseng.

Yu Kun minta penawarannya dinaikkan sesuai usulan utusan Pangeran Jesan. Para menteri langsung panik tapi sekali lirikan ke sekretaris Im membuat HeOn yakin dan minta syarat tambahan, Jika Joseon menang, Ming hanya mendapat setengah sedangkan mereka akan mendapat tebu dan tepung sebanyak yang diinginkan sebelum masa panen.

Yu Kun tak terima seolah mereka yang akan memberi upeti tapi HeOn mengejeknya tak yakin menang. Ia berdalih itu harus sepersetujuan Kaisar. HeOn bilang, ya kembalikan saja ke pengaturan awal. Tapi Yu Kun berjanji akan mengajukan petisi bila Ia kalah.

YeOn memerintahkan Sekretaris Im mencatat semua keterangan. Termasuk waktunya dua sijin (dua jam) dan waktu persiapan diberikan tiga hari. Dengan cepat JiYoung memberi kode menjadi lima hari dan akhirnya HeOn ngeh. Hoahaha. Lima hari lagi akan dilaksanakan pada pukul 13.00-15.00.

Sebagai penutup para Koki saling memberi hormat, "Kemarin pisaumu ketinggalan di dapur istana, Ku kembalikan ke pelataran tamu istana" kata-kata JiYoung diterjemahkan oleh Koki Eom.

Sekembalinya ke ruangannya, Yu Feixiu emosi melihat bilah pisaunya yang di rusak sebagai tanda tantangan terbuka. Ia menendangnya dengan penuh emosi. Di sisi dapur istana, JiYoung mengasah pisaunya sambil mengancam para utusan agar kepedasan. Di sisinya ada draft gambar pressure cooker.

Review: Bikin Baper, Bikin Penasaran!

Ya Allah bete banget, draft tulisan ini yang sudah 80% ternyata tidak tersimpan. Jadinya susah mengumpulkan mood untuk mengulang lagi. Apalagi setelah menonton episode lanjutannya. Rasanya review saya yang sebelumnya jadi tak relevan karena ya sudah nonton episode lanjutannya kan?

Yang jelas saya sangat terkesan Bon Appetit Your Majesty mendapat perhatian luas secara internasional. YoonA akhirnya berhasil mendapatkan apresiasi yang layak di perolehnya sejak lama. Ia tak sekedar cantik, aktingnya memang bagus. Tak salah adik saya sangat menyukainya sejak dulu.

Adegan Ia ngerap sambil mabuk itu terasa genuine sekali, siapa sih yang ga stress, berharap bisa segera kembali ke era modern tapi justru Mangunrok yang diharapkan bisa mengembalikannya justru hilang?

HeOn yang benar-benar sudah jatuh cinta padanya benar-benar menunjukan perasannya. Meski belum secara tersurat, tapi tersirat dia bahkan membelikan semua kebutuhan JiYoung diam-diam. Ada yang berujar ibarat punya kekasih dengan kartu black card alias unlimited.

Concern saya tetaplah Selir Kang dan Pangeran Jesan yang berupaya menjatuhkan JiYoung demi melancarkan pergerakan mereka.

Episode ini bener-bener bikin baper! Adegan Ji-young sama Heon di pasar itu so sweet banget. Tapi, tetep aja ada intrik politik yang bikin penasaran. Kira-kira, Ji-young bisa menang gak ya di kompetisi masak nanti? Terus, apa rencana Pangeran Jesan selanjutnya? Gak sabar nunggu episode selanjutnya!

Previous Article

Recap dan Review Bon Appetit Your Majesty Episode 7: Panci Presto, Pengkhianatan, dan Cinta yang Bikin Gemes!

Next Article

Long Vacation (1996): Dorama Klasik yang Gak Bikin Bosen Ditonton Zaman Now!

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨