Review Film Mantis (2025): Ketika Ambisi Berujung Aksi Berdarah
Mantis (2025) hadir sebagai film thriller aksi Korea yang mencoba meramaikan jagat perfilman dengan cerita tentang dunia pembunuh bayaran yang penuh intrik. Dibintangi oleh Im Si-wan, Park Gyu-young, Jo Woo-jin, dan Choi Hyun-wook, film ini menawarkan aksi yang cukup memukau, tapi sayangnya, alurnya terasa agak déjà vu.
Plot yang Familiar dengan Sentuhan Baru
Ceritanya sendiri berkisar pada Han-ul (Im Si-wan) dan Jae-yi (Park Gyu-young), dua pembunuh muda yang tergabung dalam sebuah organisasi rahasia. Mereka berdua punya ambisi yang sama: pengen jadi yang terbaik dan keluar dari bayang-bayang para senior. Persaingan mereka bukan cuma soal skill, tapi juga ego dan kecemburuan yang bikin suasana makin panas. Nah, di tengah persaingan itu, muncul konflik internal yang mengancam keberlangsungan organisasi. Aturan lama udah nggak relevan, dan semua orang bertanya-tanya siapa yang bakal jadi pemimpin selanjutnya.
Film ini berada di semesta yang sama dengan Kill Boksoon (2023), jadi buat yang udah nonton film itu, pasti bakal nemuin beberapa easter egg yang lumayan bikin senyum-senyum sendiri.
Aksi yang Bikin Mata Melek
Salah satu daya tarik utama Mantis adalah adegan aksinya. Koreografi pertarungannya keren abis, baik yang pakai senjata maupun tangan kosong. Setiap gerakan diperagain dengan presisi dan intensitas yang bikin penonton ikut tegang. Efek visualnya juga lumayan oke, jadi setiap adegan berdarah terasa lebih realistis dan memikat. Buat yang suka film aksi dengan banyak adegan fight, Mantis ini lumayan bisa jadi pilihan tontonan.
Chemistry yang Bikin Baper
Selain aksi yang seru, chemistry antara Im Si-wan dan Park Gyu-young juga jadi nilai tambah film ini. Interaksi mereka berdua terasa natural dan hidup, bikin penonton bisa ngerasain emosi yang kompleks. Bahkan, nggak sedikit yang berharap ada bumbu-bumbu romansa di antara mereka, meskipun film ini lebih fokus ke persaingan dan konflik. Ekspresi mereka berdua juga patut diacungi jempol, soalnya bisa nyampein emosi karakter dengan baik.
Alur yang Kurang Nendang
Sayangnya, di balik aksi yang keren dan chemistry yang kuat, alur cerita Mantis terasa agak meh. Premisnya udah sering dipake di film-film sejenis, jadi nggak ada sesuatu yang bener-bener baru atau fresh. Konflik antara Han-ul dan Jae-yi emang menarik, tapi secara keseluruhan, film ini nggak nawarin sesuatu yang bikin penonton terkejut atau mikir keras.
Selain itu, narasi film ini juga kadang terasa belum selesai. Ada beberapa pertanyaan penting yang dibiarin menggantung tanpa jawaban, yang bikin penonton jadi bertanya-tanya sendiri. Alur waktu yang digunain juga agak bikin bingung, jadi penonton harus ekstra fokus buat ngikutin perkembangan cerita.
Dinamika Karakter yang Kurang Dalam
Dari segi dinamika karakter, hubungan Han-ul dan Jae-yi lebih banyak digambarin sebagai persaingan daripada ikatan emosional. Beberapa momen humor emang berhasil nyairin ketegangan, tapi interaksi mereka terasa kurang mendalam. Penonton mungkin berharap ada lebih banyak momen ringan yang bisa ngekuat hubungan mereka di luar kompetisi.
Konflik utama antara Han-ul, Jae-yi, dan Dok-go (salah satu senior mereka) dipicu oleh manipulasi dari Benjamin Jo, pemimpin JB Entertainment. Jae-yi akhirnya ngebunuh Dok-go dalam duel brutal, sementara Han-ul selamat berkat masa lalu mereka sebagai sahabat. Di akhir cerita, Jae-yi ngambil alih MK Entertainment (perusahaan tempat mereka bekerja) dan diem-diem nyewa Han-ul buat ngebunuh Benjamin sebagai bentuk balas dendam.
Kesimpulan: Tontonan Seru Buat Ngilangin Penat
Secara keseluruhan, Mantis adalah tontonan yang seru dan menghibur. Film ini cocok buat yang lagi nyari aksi ringan tanpa terlalu banyak lapisan cerita yang berat. Meskipun punya beberapa kekurangan dalam narasi, film ini tetep layak ditonton berkat performa para aktor dan adegan pertarungan yang memukau. Buat penggemar Kill Boksoon, cameo yang muncul di film ini bakal jadi bonus yang menyenangkan.
Beberapa Hal yang Bikin Mikir (Spoiler Alert!)
- Motivasi Benjamin Jo: Kenapa Benjamin Jo tega banget manfaatin anak buahnya sendiri? Apa dia punya agenda tersembunyi yang nggak diungkap di film?
- Hubungan Han-ul dan Jae-yi di Masa Depan: Setelah semua yang terjadi, apakah Han-ul dan Jae-yi bisa bener-bener jadi teman lagi? Atau mereka bakal terus jadi rival yang saling memanfaatkan?
- Nasib Organisasi Pembunuh Bayaran: Dengan kepemimpinan yang baru, apakah organisasi ini bakal berubah jadi lebih baik? Atau malah makin kacau?
Mantis emang bukan film yang sempurna, tapi tetep bisa jadi pilihan tontonan yang asik buat nemenin waktu luang. Jangan terlalu berharap sama alur cerita yang rumit, tapi nikmatin aja aksi yang seru dan chemistry antar pemain yang lumayan bikin baper. Selamat menonton!
