Tempest: Ketika Drakor Berasa Nonton Serial Hollywood

Tempest: Ketika Drakor Berasa Nonton Serial Hollywood

Jadi, Tempest Ini Drakor Apa Serial Amrik, Sih?

Gue awalnya hampir skip nonton Tempest gara-gara tayang di D+ Hotstar, yang jujur aja masih gue boikot. Tapi, setelah gue tonton, mind blown banget! Biasanya kan, serial Amrik malah berasa Drakor, kayak Butterfly yang produksinya Amrik tapi vibes-nya Korea banget. Nah, Tempest ini kebalikannya! Padahal, pemain dan tim produksinya asli Korea (tim dari film Parasite lagi!), tapi kok malah berasa nonton serial Amrik, ya?

Gue gak lebay, deh. Secara jam terbang, gue lebih banyak nonton serial Amrik daripada Drakor. Serial Amrik tuh ada yang tayang belasan tahun, episodenya bejibun, dan gue bisa ngikutin beberapa judul sekaligus dari SD. Sementara, gue baru ngikutin Drakor "baru" sekitar tahun 2003-2004, pas Winter Sonata lagi hits. Jadi, gue ngerasa punya hak buat bilang Tempest ini beda dari Drakor kebanyakan.

Intrik Politik dan Cinta Segitiga yang Bikin Puyeng: Sinopsis Singkat Tempest

Buat yang belum nonton, Tempest ini nyeritain Seo Moon Joo (diperanin Gianna Jun Ji Hyun), seorang diplomat wanita kebanggaan Korea Selatan. Dia dipanggil pulang ke negaranya gara-gara konflik kepentingan: suaminya nyalonin diri jadi presiden dari partai oposisi. Padahal, Moon Joo ini duta besar buat PBB dan udah berhasil ngeredain ketegangan di Semenanjung Korea.

Tempest: Ketika Drakor Berasa Nonton Serial Hollywood

Nah, suatu pagi, sebelum ke gereja, suami Moon Joo, Jang Joon Ik (Park Hae Joon), ngasih hadiah kalung salib dan minta Moon Joo buat ngobrol dari hati ke hati setelah misa. Tapi, takdir berkata lain, Joon Ik ditembak pas lagi pidato. Moon Joo berusaha ngelindungin suaminya, dan tiba-tiba muncul Baek San Ho (Kang Dong Won), cowok misterius yang ngalahin si penembak.

Dari tatapan pertama itu, dimulailah serangkaian kejadian yang saling berhubungan. Moon Joo, dibantu asistennya, tim kampanye mantan suaminya, dan San Ho, berusaha nyari kebenaran di balik penembakan itu. Mereka harus ngebongkar rahasia keluarga Jang yang dipimpin ibu mertuanya, Lim Ok Seon (Lee Mi Sook), yang juga nyalonin diri jadi presiden. Belum lagi, Moon Joo harus kerja sama sama sahabat suaminya yang jadi staf Gedung Putih AS, Anderson Miller (John Cho), buat nyegah perang antar Korea dan sekutunya.

Detail Drakor Tempest:

  • Tempest
  • Judul Lain: Polaris (별들의 속삭임)
  • Penulis Naskah: Jeon Seo Kyeong
  • Sutradara: Kim Hee Won, Heo Myung Haeng
  • Pemain: Gianna Jun Ji Hyun, Kang Dong Won, Lee Mi Sook, Park Hae Joon, Kim Hae Sook, Won Ji An, Oh Jung Se, John Cho
  • Genre: Spy-Thriller-Romance
  • Tayang: 10 September – 1 Oktober 2025
  • Jumlah Episode: 9
  • Durasi: 47-76 menit
  • Jaringan: D+ Hotstar
  • Rating Usia: 17+

Kenapa Tempest Berasa Nonton Serial Amrik? Ini 7 Alasannya!

Disclaimer: Spoiler Alert! Buat yang belum nonton, mendingan tonton dulu, deh.

1. Bertabur Bintang A-List: Kekuatan Star Power!

Serial Amrik zaman dulu emang sering pakai talenta baru, tapi lama-lama mereka juga ngundang nama-nama besar Hollywood. Biasanya, konsepnya mini series atau antologi gitu. Nah, Tempest ini modalnya gak main-main (70 juta Korean Won, tertinggi di produksi Drakor!), jadi bisa ngundang pemain A-list semua.

    Tempest: Ketika Drakor Berasa Nonton Serial Hollywood

  • Dari Korea Selatan: Gianna Jun Ji Hyun, Kang Dong Won, Lee Mi Sook, Park Hae Joon, Kim Hae Sook, Won Ji An, Oh Jung Se.
  • Dari Hollywood: John Cho.

Semua tokoh dapet casting yang pas. Aktingnya flawless dan menjiwai banget. Chemistry dan dinamika adu kekuatan bisa diliat dari tatapan mata atau sentuhan sekilas. Dialognya cerdas dan tajam. Meski agak puyeng kalo gak suka politik, penjelasannya masih gampang dipahamin. Drama ini juga diperkuat sama karakter wanita yang kuat.

2. Produksi Gak Kaleng-Kaleng: Budgetnya Bikin Ngiler!

D+ lagi "bakar duit" buat saingan sama platform si merah. Selain ngundang bintang besar, produksinya juga gak main-main. Senjata api dan peralatan spionasenya canggih. Set gereja yang dibangun buat adegan misa keren banget. Adegan ngatasi bom di kereta cepat dan momen kampanye Moon Joo juga terasa real. Belum lagi adegan pertempuran di kapal di episode terakhir, epic!

Adegan aksinya juga top class. Efek CGI-nya mulus, mulai dari kapal selam nuklir, ledakan pesawat nirawak, sampai tampilan muda Ok Seon. Cuma, editing-nya kadang kurang padu. Mungkin karena alurnya non-linear, jadi beberapa adegan flashback hadir di tengah cerita.

3. Plot Wise (??): Klise Tapi Tetep Bikin Nagih!

Simpelnya, plot khas American dream: damsell in distress yang diselamatin cowok misterius yang tampan. Terus, mereka jatuh cinta. Tambahin bumbu konflik keluarga chaebol Korea, drama makjang trauma antar generasi, spionase, badan intelijen, kehilangan orang tersayang, dan pertarungan geo-politik dunia yang bisa nyebabin perang dunia ketiga!

Jadi, plot twist demi plot twist terasa dar der dor. Slogan yang dipake: common enemy, the enemy of my enemy is my friend. Tak ada kawan abadi dalam politik!

4. Penuh "Propaganda": Terselubung Tapi Ngena!

Drama ini diproduksi di bawah bendera Disney. Musuh politiknya siapa? Terserah deh, kalo mau dianggap teori konspirasi. Tapi, menurut gue, yang dibidik terlalu "ambisius"! Ideologi komunis (Cina, Korut, Rusia), perusahaan cangkang (Argentina, Amerika Tengah), Ishida (Timur Tengah).

Propaganda antek aseng selalu terasa di film Amrik. Reunifikasi Korea masih jauh dari kenyataan. Ada isu penting yang diangkat: cara badan intelijen ngejebak orang tak bersalah.

5. Intim di Saat Genting: Bikin Deg-degan!

Rating 17+ udah jadi kode bahwa Drakor ini ada adegan dewasa. Beberapa adegan ciuman (sampai ranjang) antara San Ho dan Moon Joo justru terjadi saat mereka dalam keadaan gawat. Di satu sisi, gue seneng banget, apalagi chemistry San Ho dan Moon Joo uwow banget. Tapi, logika gue juga meronta-ronta setiap momen genting justru sempet ciuman dulu. Ini rasanya Amrik banget!

6. Ending Terbuka: Bikin Penasaran!

Serial Amrik emang sebisa mungkin dibuat multi seasons. Jadi, selalu ada benang merah yang bikin penasaran. Meski dipasarkan sebagai mini seri, Tempest ngegantungin nasib San Ho.

7. Hype di Sosmed Penuh Pro-Kontra: Ramenya Gak Ada Obat!

Ini bukan cuma terjadi di serial Amrik. Tapi, gue jadi paham kalo publik AS akan langsung protes (keras) ke showrunner atau stasiun televisi saat episode sedang tayang. Istilahnya live tweet.

Nah, Tempest adalah Drakor yang udah melewati proses produksi sebelum masa tayangnya. Jadi, walaupun sempet heboh di sosmed saat Moon Joo salah ngutip ungkapan China dan San Ho seolah lagi di kota kumuh di China, ya pemutaran tetep lanjut. Sungguh disayangkan, gak ada tanggapan resmi dari tim produksi maupun OTT D+.

Kesimpulan: Tempest Wajib Ditonton!

Bagaimanapun, Tempest ini seru banget ditonton. Ditonton maraton lebih baik, biar gak lupa sama pembahasan politik dan spionasenya. Berpegang teguhlah sama kompas moral masing-masing sepanjang nonton, jangan terpengaruh aneka propagandanya.

Skor dari gue 8/10.

Gimana, ada yang udah nonton? Let me know your opinion, too!

Previous Article

Ole Romeny Comeback: Lini Depan Timnas Indonesia Makin Garang di Kualifikasi Piala Dunia!

Next Article

Oke, siap! Mari kita bedah episode 9 "Bon Appetit Your Majesty" ini dengan gaya anak muda kekinian!

Write a Comment

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Subscribe to our Newsletter

Subscribe to our email newsletter to get the latest posts delivered right to your email.
Pure inspiration, zero spam ✨