Hai guys, jadi gini, gue mau cerita tentang drakor yang baru aja kelar gue tonton dan bikin gue mikir, "Ini drakor apa serial Amrik sih?" Judulnya "Tempest" atau "Polaris" buat yang lebih suka nama lainnya. Awalnya, gue agak males nonton karena tayangnya di D+ Hotstar yang lagi gue boikot. Tapi, karena penasaran, akhirnya gue coba juga. Dan ternyata… beneran deh, ini drakor beda dari yang lain!
Plot Twist Ala "The Bodyguard" di Dunia Politik Korea?
"Tempest" ini nyeritain tentang Seo Moon Joo (diperanin Gianna Jun yang udah nggak diraguin lagi kualitas aktingnya), seorang diplomat keren kebanggaan Korea Selatan. Tapi, hidupnya jungkir balik pas suaminya, Jang Joon Ik (Park Hae Joon), maju jadi kandidat presiden. Terus, tiba-tiba, suaminya ditembak pas lagi kampanye! Nah, di sinilah muncul Baek San Ho (Kang Dong Won yang gantengnya bikin salting), cowok misterius yang nyelamatin Moon Joo.
Dari situ, Moon Joo dibantu San Ho dan tim sukses suaminya mulai nyari tahu siapa dalang di balik penembakan itu. Ternyata, ada rahasia keluarga Jang yang gede banget dan bisa bikin Korea perang sama negara lain. Belum lagi, dia harus kerja sama sama Anderson Miller (John Cho), staf Gedung Putih AS, buat nyegah perang dunia. Gila, kan?
Kenapa "Tempest" Berasa Serial Amrik? Ini 7 Alasannya!
Oke, sekarang gue mau bahas kenapa "Tempest" ini beda banget sama drakor kebanyakan. Ini dia 7 alasan yang bikin gue ngerasa lagi nonton serial Hollywood:
1. Bertabur Bintang Kelas Atas!
Biasanya, drakor tuh ngorbitin aktor dan aktris baru. Tapi, "Tempest" ini langsung masang pemain yang udah terkenal banget. Sebut aja Gianna Jun, Kang Dong Won, Lee Mi Sook, Park Hae Joon, Kim Hae Sook, Won Ji An, Oh Jung Se, dan John Cho. Bayangin deh, semuanya punya nama besar dan aktingnya udah nggak perlu diraguin lagi. Hasilnya? Aktingnya flawless, dialognya cerdas, dan chemistry antar pemainnya dapet banget!
2. Produksi Nggak Main-Main, Budgetnya Bikin Melongo!
Kabarnya, "Tempest" ini drakor dengan budget termahal, sekitar 70 juta Korean Won! Nggak heran, produksinya juga nggak main-main. Senjata api dan peralatan mata-matanya canggih banget. Set gereja yang dibangun buat adegan penembakan juga keren dan detail banget. Adegan aksinya juga top class, efek CGI-nya mulus, pokoknya visualnya memanjakan mata banget deh!
3. Plotnya Khas "American Dream" yang Dibumbui Konflik Korea
Secara garis besar, plotnya tuh kayak "American Dream" banget: cewek yang butuh pertolongan diselamatin sama cowok misterius yang ganteng. Terus, mereka jatuh cinta deh. Mirip kayak film "The Bodyguard" atau "Bodyguard From Beijing", kan? Tapi, "Tempest" ini dibumbui sama konflik keluarga chaebol (konglomerat) Korea, drama trauma antar generasi akibat perang, spionase, dan pertarungan geopolitik dunia. Jadi, plot twist-nya tuh dar der dor banget!
4. Penuh "Propaganda" yang Nggak Terlalu Kentara
Karena diproduksi sama Disney, nggak heran kalau "Tempest" ini ada unsur "propaganda"-nya. Musuh politiknya siapa? Ya, terserah deh mau dianggap teori konspirasi atau bukan. Tapi, menurut gue, drakor ini kayak nyindir ideologi komunis (Cina, Korut, Rusia), tempat perusahaan cangkang dan investasi bisnis ilegal (Argentina, Amerika Tengah), dan negara fiktif di Timur Tengah (Ishida). Walaupun subtle, tapi tetep aja kerasa kayak ciri khas film dan serial Amerika.
5. Intim di Saat yang Nggak Tepat, Tapi Bikin Baper!
Rating 17+ udah jadi kode kalau "Tempest" ini ada adegan dewasa dan kekerasan. Beberapa adegan ciuman (bahkan sampai ranjang) antara San Ho dan Moon Joo justru terjadi pas mereka lagi dalam keadaan bahaya. Jujur, gue sebagai hopeless romantic sih seneng banget lihat chemistry mereka yang uwow banget. Tapi, logika gue juga protes, "Kenapa sih harus ciuman dulu pas lagi dikejar-kejar musuh?" Tapi ya sudahlah, namanya juga drama.
6. Endingnya Menggantung, Bikin Penasaran Pengen Season 2!
Serial Amerika tuh biasanya dibuat multi season biar makin banyak duitnya. Nah, "Tempest" ini juga gitu. Walaupun dipasarkan sebagai mini seri, endingnya tuh ngegantung banget. Nasib San Ho diserahin ke interpretasi masing-masing penonton. Bahkan, salah satu sutradaranya bilang dia nyesel sama ending San Ho dan nyuruh penonton buat mikir sendiri. Kalau menurut gue sih, San Ho masih hidup dan sembunyi di Gurun Gobi.
7. Ramai di Sosmed, Banyak yang Pro dan Kontra!
Sejak ngikutin beberapa serial Amerika, gue jadi tahu kalau penonton di sana tuh langsung protes ke showrunner atau stasiun TV pas episode yang mereka tonton nggak sesuai harapan. Istilahnya live tweet atau heboh di Reddit. Nah, "Tempest" ini juga gitu. Sempat heboh di sosmed pas Moon Joo salah ngutip ungkapan China dan San Ho kayak lagi ada di kota kumuh di negara itu. Sayangnya, nggak ada tanggapan resmi dari tim produksi atau D+.
Kesimpulan: Tetep Seru Buat Ditonton!
Walaupun ada beberapa kekurangan, "Tempest" ini tetep seru banget buat ditonton. Apalagi kalau ditonton maraton, biar nggak lupa sama plot politik dan spionasenya yang berlapis-lapis. Skor dari gue 8/10! Buat yang udah nonton, coba komen di bawah ya pendapat kalian!